Laman

Minggu, 06 Oktober 2013

Masyarakat perkotaan dan pedesaan

PERBEDAAN MASYARAKAT KOTA DENGAN MASYARAKAT DESA

Pada mulanya masyarakat kota sebelumnya adalah masyarakat pedesaan, dan pada akhirnya masyarakat pedesaan tersebut terbawa sifat-sifat masyarakat perkotaan, dan melupakan kebiasaan sebagai masyarakat pedesaannya.
Perbedaan masyarakat pedesaan dan masyarakat kota adalah bagaimana cara mereka mengambil sikap dan kebiasaan dalam memecahkan suata permasalahan.
Karakteristik umum masyarakat pedesaan yaitu masyarakat desa selalu memiliki ciri-ciri dalam hidup bermasyarakat, yang biasa nampak dalam perilaku keseharian mereka. Pada situasi dan kondisi tertentu, sebagian karakteristik dapat dicontohkan pada kehidupan masyarakat desa di jawa. Namun dengan adanya perubahan sosial dan kebudayaan serta teknologi dan informasi, sebagian karakteristik tersebut sudah tidak berlaku. Berikut ini ciri-ciri karakteristik masyarakat desa, yang terkait dengan etika dan budaya mereka yang bersifat umum.
  1. Sederhana
  2. Mudah curiga
  3. Menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku didaerahnya
  4. Mempunyai sifat kekeluargaan
  5. Lugas atau berbicara apa adanya
  6. Tertutup dalam hal keuangan mereka
  7. Perasaan tidak ada percaya diri terhadap masyarakat kota
  8. Menghargai orang lain
  9. Demokratis dan religius
  10. Jika berjanji, akan selalu diingat
Sedangkan cara beadaptasi mereka sangat sederhana, dengan menjunjung tinggi sikap kekeluargaan dan gotong royong antara sesama, serta yang paling menarik adalah sikap sopan santun yang kerap digunakan masyarakat pedesaan.
Berbeda dengan karakteristik masyarakat perkotaan, masyarakat pedesaan lebih mengutamakan kenyamanan bersama dibanding kenyamanan pribadi atau individu. Masyarakat perkotaan sering disebut sebagai urban community.
Ada beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat kota yaitu:
1. kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa. Masyarakat kota hanya melakukan kegiatan keagamaan hanya bertempat di rumah peribadatan seperti di masjid, gereja, dan lainnya.
2.  orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa bergantung pada orang lain
3. di kota-kota kehidupan keluarga sering sukar untuk disatukan, karena perbedaan politik dan agama dan sebagainya.
4. jalan pikiran rasional yang dianut oleh masyarkat perkotaan.
5. interaksi-interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada faktor kepentingan pribadi daripada kepentingan umum.
Hal tersebutlah yang membedakan antara karakteristik masyarakat perkotaan dan pedesaan, oleh karena itu, banyak orang-orang dari perkotaan yang pindah ke pedesaan untuk mencari ketenangan, sedangkan sebaliknya, masyarakat pedesaan pergi dari desa untuk ke kota mencari kehidupan dan pekerjaan yang layak untuk kesejahteraan mereka.

Senin, 10 Juni 2013

Konsep geografi


Konsep geografi

Geografi berasal dari kata geo (bumi). Secara harfiah geografi itu berarti lukisan tentang bumi (penggambaran), namun pada pembahasan oleh para pakar geografi selanjutnya pengertian itu tidak hanya sekedar tulisan atau lukisan saja, melainkan meliputi juga penelaahan lebih jauh. Sebagian orang beranggapan bahwa geografi adalah segala aktivitas dan perbuatan yang berhubungan dengan peta. Orang yang berpendapat demikian karena orang yang mempelajari geografi harus mampu membuat peta, membaca peta, dan  harus bekerja sama dengan pihak-pihak yang  berwenang dalam pembuatan  peta. Pandangan lain berpendapat bahwa ahli-ahli geografi harus mampu menulis dan mendeskripsikan hasil perjalanannya. Cerita atau petualang dari hasil perjalanan ke wilayah yang belum dikenal memberikan kesan gagasan terhadap geografi adalah ilmu tentang wilayah atau tempat.
Konsep menurut Council of Geographical Association (1919) adalah geografi berkenan dengan dunia nyata, dunia yang dipelajari seseorang dengan baik. Namun penelaah geografi tidak berakhir pada hal-hal terlihat dari luar penelaahan tersebut juga meliputi sebab-akibat mengapa dunia nyata tersebut menampakkan demikian yang dipandanga sebagai keseluruhan yang menghubungkan bagian-bagian sebagaimana adanya. Hal itu meliputi hubungan dengan ilmu kealaman, berkenan dengan cara bagaimana hal-hal itu telah mempengaruhi manusia dan kebalikannya telah dimodifikasi, diubah dan diadaptasi oleh tindakan manusia (William, S. M.)
Konsep geografi menurut rumusan geografan Indonesia pada seminar dan lokakarya nasional peningkatan kualitas pengajaran di Semarang tahun 1988 yakni, Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang lingkungan atau kewilayahan dalam konteks keruangan. Geosfer adalah mempelajari mengenai permukaan bumi yang merupakan bagian dari bumi yang terdiri atas atmosfer (lapisan udara), litosfer (lapisan batuan dan kulit bumi), hidosfer (lapisan air, perairan), dan biosfer (lapisan kehidupan).
Kemudian adanya kesan tentang kandungan geografi menurut Broek (1980) hakikat geografi ada 6, yakni :
1.      Geografi sebagai ilmu pengetahuan biofisik
2.      Geografi sebagai relasi hubungan timbal-balik antara manusia dengan alam
3.      Geografi sebagai ilmu ekologi manusia
4.      Geografi sebagai studi bentang lahan
5.      Geografi sebagai studi penyebaran gejala di permukaan bumi
6.      Geografi sebagai teori keruangan bumi
Kajian materi geografi ada 2 sudut pandang , yakni :
-          Objek material adalah meliputi gejala-gejala yang terdapat dan terjadi di permukaan bumi. Contohnya : gempa vulkanik dan gempa tektonik
-          Objek formal adalah cara memandang dan cara berpikir. Contohnya : kenapa bisa terjadi gempa vulkanik?
Kajian geografi mengalami perubahan. Awal mulanya mempelajari nama-nama tempat, seluk beluk yang berkaitan dengan peta sampai pada penggambaran (deskripsi) tempat-tempat yang belum dikenal dipermukaan bumi. Karakteristik cakupan konsep geografi , yang dipelajari adalah man in space yakni : wilayah, lingkungan, dan zona. Space wilayah adalah letak geografis, karakteristik berbeda satu  sama lain atau berbeda dari wilayah satu dengan wilayah lain. Contohnya pulau jawa-jawa barat-bandung akan berbeda wilayahnya dengan wilayah sukabumi. Perbedaan lingkungan dan zona yakni, cirri dari tanaman atau flora dan fauna. Contohn ya dataran tinggi puncak flora dan fauna akan berbeda dengan dataran dataran tinggi pangalengan.
           

RESUME HAKIKAT DAN KARAKTERISTIK KONSEP DASAR IPS


RESUME HAKIKAT DAN KARAKTERISTIK KONSEP DASAR IPS

HAKIKAT KONSEP DASAR IPS

            Dalam bidang ilmu pengetahuan sosial, ada beberaapa istilah-istilah meliputi ilmu sosial ( social science), studi sosial ( social studies), dan ilmu pengetahuan sosial (IPS). Secara sderhana IPS ada yang mengartikan sebagai studi tentang manusia yang dipelajari oleh anak didik di tingkat sekolah dasar dan menengah. Dalam kenyataannya bidang studi tersebut sering disebut dengan istilah-istilah antropologi-sosiologi, ekonomi, geografi, sejarah , ilmu politik, psokologi/ psokologi sosial. Disamping istilah yang diatas, ditemui pula istilah lain yakni, Sosila educatio dan social learning. Menurut cheppy kedua istilah tersebut lebih menitikberatkan kepada berbagai pengalaman disekolah yang dipandang dapat membantu anak didik untuk lebih mampu bergaul di tengah masyarakat. Maksud dari ucapan barusan ialah social learning itu daya tangkap siswa terhadap apapun yang dilihat , didengar , dan dirasakan itu adalah pengetahuan dan siswa pun belum tahu bahwa apa yang dia tangkap itu benar atau salah. Dan social education inilah membantu siswa untuk lebih tahu atau mengenal apapun dan bisa dapat membedakan yang benar dan yang salah , yang patut dicontoh dan yang tidak. Dimana apapun yang ditangkat siswa dipelajari disekolah sehingga siswa bisa bergaul ditengah masyarakat.
            Pemahaman yang keliru tentang ilmu pengetahuan sosial (IPS) dan IIS pada sebagaian guru atau para pembelajar sehingga sering menimbulkan implementasi yang kurang tepat. IPS lebih menitikberatkan kepada pendekatan multidisipliner atau interdisipliner, dimana topik-topik dalam IPS dapat dimanipulasi menjadi suatu isu, pertanyaan atau permasalahan yang berspektif interdisipliner. Sedangkan IIS lebih menitikberatkan kepada pndekatan intedisiplin pada suatu bidang studi kajian disatu disiplin ilmu, contohnya disiplin ilmu antropologi. Aplikai dipersekolahan IPS sering dipraktekan sebagai IIS. Padahal antara IPS dan IIS memiliki perbedaan yang mendasar namun antara keduanya tidak dapat dipisahkan.
            Studi sosial (social studies) bukan merupakan suatu bidang keilmuan atau disiplin bidang akademis, melainkan lebih merupakan suatu bidang pengkajian tentang gejala dan masalah sosial. Pendekatan studi sosial bersifat interdisipliner atay multidisipliner dengan mengunakan berbagai bidang kelimuan. Sedangkan pendekatan yang digunakan dalam ilmu sosial bersifat disipliner dari ilmunya masing-masing.

Kenapa pengetahuan sosial itu ada beberapa istilah seperti ilmu sosial, studi sosial, dan IPS. Padahal sama-sama menjelaskan tentang sosial?    
           
            Karena pengetahuan sosial itu dilihat dari berbagai sudut pandangnya. Misalnya ilmu sosial lebih kepada ilmu kemasyarakatan luar.
            Kita dapat melihat keseluruhan IPS sebagai sarana pendidikan yang memaparkan di dalam segitiga waktu-ruang-hidup. Sebagaimana oleh studi sejarah (man in time ) manusia dengan waktunya, geografi (man in space) manusia dengan wilayahnya, dan gabungan sosiologi, antropologi, ekonomi, tata negara (man in life) manusia dengan hidupnya. Hubungan ketiganya adalah tranmisi budaya (sejarah), adaptasi ekologis (geografi), dan perjuangan hidup (sosiologi dan lain sebagainya).

KARAKTERISTIK KONSEP DASAR IPS

            Tujuan utama setiap pembelajaran ilmu sosial adalah membentuk warga negara yang baik (god citizenship), sama halnya dengan IPS sebagai satu program perndidikan juga memilikitjuan yamg sama, yakni membentuk warga negara yang baik. Namun dalam proses penyajiannya IPS memiliki karakteristik tersendiri, dalam arti tidak sama dengan karakteristik ilmu-ilmu sosial yang ada walaupun demikian kita tahu bahwa keberadaan ilmu-ilmu sosial tidak dapat dipisahkan dari IPS karena konsep-konsep ilmu-ilmu sosial merupakan sumber utama bagi pengembangan materi pembelajaran IPS itu sendiri.
            Ketiga aspek yang dikaji dalam proses pendidikan ilmu pengetahuan sosial (memberikan berbagai pengertian yang mendasar, melatih berbagai keterampilan, serta mengembangkan sikap moral yang dibutuhkan) merupakan karakteristik IPS itu sendiri. Untuk lebih memberikan wawasan yang lebih, apa saja yang tecakup dari ketiga spek kajian tesebut ialah :
-         Berbagai pengetian yang selayaknya dimiliki oleh setiap peserta didik melalui program pendidikan IPS.
-         Berbagai keterampilan yang harus dikembangkan melalui program pendidikan IPS.
-         Berbagai sikap moral yang harus dikembangkan dalam proses pembelajaran pendidikan IPS. 
Apakah ada kesesuaian antara hakikat dan karakteristik konsep dasar IPS itu sendiri?
            Tentu saja ada kesesuaian antara hakikat dan karakteristik konsep dasar IPS, yakni bisa dikatakan bahwa hakiat itu lebih kepada teoritis dan karakteristik itu lebih kepada praktisnya.

Konsep Dasar Geografi


Konsep Dasar Geografi (menurut Gertrude Whipple)

1. “The earth as a planet” (bumi sebagai suatu planet)
2. “Varied ways of living” (beranekaragam cara hidup)
3. “Varied natural region” (beranekaragam wilayah alam)
4. “The significance of region to man” (pentingnya kawasan alam bagi manusia)
5. “The importance of location in understanding world affairs” (pentingnya lokasi atau letak
untuk memahami)
B.   Geografi
Konsep geografi terungkap hubungan saling mempengaruhi serta fenomena alam ditempat-tempat tertentu dengan perilaku serta tindakan manusia.Yang menjadi objek studi geografi adalah geosfer,yaitu permukaan bumi yang merupakan bagian dari bumi yang terjadi atas atmosfer(lapisan udara),litosfer (lapisan batuan,kulit bumi),hidrosfer (lapisan air) dan biosfer (lapisan kehidupan).    
Pada konsep ini, geosfer atau permukaan bumi di tinjau dari sudut pandang kewilayahan atau lingkungan yang menampakkan persamaan dan perbedaan fenomenanya (udara,batuan,perairan,kehidupan). Persamaan dari perbedaan fenomena tersebut tidak lepas dari hubungan interaksi ke ruang dari unsur-unsur geografi di wilayah atau dalam lingkungan di permukaan bumi.
Dari pengertian geografi yang telah dikemukakan tadi, dapat diketengahkan bahwa geografi berkenaan dengan:
1.         Geosfer atau permukaan bumi
2.         Alam lingkungan (atmosfer, litosfer,hitdrosfer,biosfer)
3.         Umat manusia atau atroposfer
4.         Persebaran ke ruangan fenomena alam dan kehidupan termasuk persamaan serta
perbedaan
5.         Analisis hubungan serta interaksi ke ruangan fenomena-fenomenanya di permukaan
       Bumi
     Berkenaan dengan konsep dasar yang dikembangkan pada geografi,paling tidak kita dapat mempelajari dua kelompok konsep yang dikemukakan oleh Getrude Whipple (James, P.E.:1979:115) dan Henry J. Warman (Gabler,RE:1966:13-16) Rincian konsep dasar itu sebagai berikut.
 Getrude Whipple mengungkapkan ada 5 konsep dasar,yaitu sebagai berikut.
1.         Bumi sebagai planet
2.         Variasi cara hidup
3.         Variasi wilayah-wilayah alamiah
4.         Makna wilayah (region) bagi manusia
5.         Pentingnya lokasi dalam memahami peristiwa dunia
ü  Sedangkan Henry J. Warman mengemukakan 15 konsep dasar sebagai berikut:
1.         Konsep Kewilayahan atau konsep regional
2.         Konsep lapisan kehidupan atau konsep biosfer
3.         Konsep manusia sebagai faktor ekologi yang dominan
4.         Konsep globalisme atau konsep bumi sebagai planet
5.         Konsep interaksi ke ruangan
6.         Konsep hubungan areal (wilayah)
7.         Konsep persamaan areal (wilayah)
8.         Konsep perbedaan areal (wilayah)
9.         Konsep keunikan areal (wilayah)
10.     Konsep persabaran areal (wilayah)
11.     Konsep lokasi relative
12.     Konsep keunggulan kompratif
13.     Konsep perubahan yang terus-menerus atau perubahan abadi
14.     Konsep sumber daya dibatasi sama budaya
15.     Konsep bumi yang bundar di atas kertas yang datar atau konsep peta

Dari penjelasan tersebut jelas bahwa objek kajian geografi terdiriatas dua objek, yaitu sebagai berikut.
a. Objek Material
Objek material geogra adalah fenomena  geosfer (permukaanBumi) yang  meliputi atmosfer (lapisan udara), litosfer dan pedosfer(  lapisan batuan dan tanah),  hidrosfer (bentang perairan) , biosfer (duniatumbuhan dan hewan), dan antroposfer (manusia). Biosfer tersebutmembentuk lingkungan geogra yang terdiri atas komponen abiotik.


b. Objek Formal
Objek formal dalam geografi merupakan suatu cara pandangkeruangan yang dituangkan dalam konsep-konsep geografi. Jadi,yang menjadi objek bukan benda atau material tetapi fenomena keruangan.