Perbedaan Kurikulum 2013 dengan KTSP
1. Pada
KTSP proses pembelajaran yang lebih dominan adalah aspek kognitif, psikomotor,
dan afektif, sedangkan pada kurikulum 2013 dalam proses belajar mengajar
nantinya yang lebih dominan adalah afektif, psikomotor, baru kognitif. Artinya
siswa dalam proses lebih menonjolkan afektif dan psikomotornya.
2. Kurikulum
2012 sangat menekankan penyeimbangan antara aspek kognitif (intelektual),
psikomotorik (gerak) dan afektif (sikap). Berbeda dengan KTSP 2006 yang pada
tahap implemntasinya cenderung lebih fokus pada aspek kognitifnya
3. Aspek
standar isi. Jumlah mata pelajaran yang ada di dalam setiap jenjang di
kurikulum 2013 berkurang. Contoh: untuk sekolah dasar yang awalnya 10 menjadi 6
mata pelajaran, tetapi esensi yang diharapkan dari setiap pembelajaran tetap
ada, sehingga cara yang digunakan didalam kurikulum 2013 adalah integrasi
beberapa pelajaran ke pelajaran lain. Integrasi ini disebut pembelajaran
tematik. Pengurangan jumlah pelajaran pada kurikulum 2013 namun dmikian
berimbas pada penambahan waktu belajar. Untuk tingkat sekolah dasar penambhan 4
jam dalam 1 minggu.
4. Standar
proses pemebelajaran. Perubahan yang signifikan terjadi pada penedekatan
pembelajaran yang dilakukan. Pembelajaran yang pada awalnya menggunkan
pendekatan behaviorisme dan kognitifisme, sekarang mulai bergeser menuju
kedekatan konstrutivisme. Hal ini akan berimbas pada guru di kelas yang pada
awalnya cenderung menggunkan guru sebagai sumber pembelajaran (teacher-centered
leaning), menjadi siswa dan lingkungannya sebagai sumber (student-centered
leaning).
5. Perubahan
standar penilaian. Pada kurikulum KTSP 2006 penilaian yang dilakukan cenderung
menggunakan penilaian akhir tanpa ada penilaian pada proses pembelajaran. Pada
kurikulum baru ini, penilaian akan di proses belajar turut dimasukan. Nantinya
akan ada penilaian forfolio terhadap forfolio terhadap pribadi siswa.
Perbedaan masing-masing kurikulum
A.
KTSP
Kurikulum
2006 memuat sejumlah permasalahan diantaranya :
1. Kurikulum
belum sepenuhnya berbasis kompetisi sesuai tuntutan fungsi dan tujuan
pendidikan nasional.
2. Kompetensi
belum menggambarkan secara holistik domain sikap, keterampilan dan pengetahuan.
3. Beberapa
kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan perkembangan kebutuhan (misalnya
pendidikan karakter, metodologi, pembelajaran aktif, keseimbangan soft skills
dan hard skill, kewirausahaan), belum terakomodasi didalam kurikulum.
4. Kurikulum
belum peka dan tanggapan terhadap perubahan sosial yang terjadi pada tingkat lokal,
nasional maupun global.
5. Standar
proses pembelajaran belum menggambarkan urutan pengajaran yang rinci sehingga
membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam dan berujung pada pembelajaran
yang berpusat pada guru.
6. Standar
penilaian belum mengarahkan pada penilaian berbasis pada kompetensi (proses dan
hasil) dan belum secara tegas menuntut adanya remediasi secara berskala.
7. Dengan
KTSP memerlukan dokumen kurikulum yang lebih rinci agar tidak menimbulkan multi
tafsir.
B.
kurikulum 2013
3 faktor yang menjadi alasan
pengembangan kurikulum 2013
1. Pada
kurikulum 2013 tantangan masa depan yang dihadapi yaitu arus globalisasi,
masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi informasi, konfergensi ilmu dan
teknologi, dan ekonomi berbasis pengetahuan.
2. Kompetensi
masa depan yaitu meliputi kemampuan berkomunikasi, kemapuan berfikir jernih dan
kritis, kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan kemampuan
menjadi warga negara yang efektif, dan kemampuan mencoba untuk mengerti dan
toleran terhadap pandangan yang berbeda.
3. Fenomena
sosial yang mengemukakan seperti perkelahian pelajar, narkoba, korupsi,
plagiarisme, kecurangan dalm berbagai jenis ujian, dan kejolak sosial.
4. Persepsi
publik yang menilai pendidikan selama ini terlalu menitikberatkan pada aspek
kognitif, beban siswa yang terlalu berat dan bermuatan karakter.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar